Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) berpartisipasi dalam Forum Group Discussion (FGD) Review Kurikulum Program Studi DIII Teknik Lingkungan Akademi Teknik Tirta Wiyata (AKATIRTA) Magelang yang diselenggarakan secara hybrid pada 30 Juni 2025 di Hotel Solia Yosodipuro Surakarta dan melalui Zoom Meeting.

 

FGD ini dilaksanakan sebagai bagian dari rencana pengembangan kurikulum Program Studi DIII Teknik Lingkungan AKATIRTA, dalam rangka implementasi Permendikbudristek No.53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi (Edisi Kedua) Tahun 2024.

 

Dalam sambutannya, Direktur AKATIRTA, Dr. Rohmad Hadiwijoyo, M.Sc, menekankan pentingnya perbaikan kurikulum untuk menjawab tantangan pasar kerja, mengantisipasi perubahan lanskap pendidikan global, serta menyiapkan lulusan menghadapi isu alih teknologi.

 

Sementara itu, Ketua Umum PERPAMSI menyampaikan harapannya agar lulusan AKATIRTA tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memiliki keterampilan manajerial yang baik. Beliau menambahkan bahwa dengan kurikulum yang relevan, lulusan DIII Teknik Lingkungan dapat menjadi pilihan tepat bagi PDAM karena menghasilkan tenaga kerja vokasi yang kompeten.


Pada sesi pemaparan materi, Muhammad Arman selaku Ketua Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Politeknik Negeri Bandung menjelaskan bahwa FGD ini dilatarbelakangi oleh tuntutan akreditasi, kurikulum yang hampir 20 tahun belum direview, antisipasi perkembangan teknologi, dan kebutuhan stakeholder. Prinsip pengembangan kurikulum yang diusung adalah mempertahankan hal-hal baik dari kurikulum lama dan mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik. Ia juga memaparkan bahwa siklus pengembangan kurikulum vokasi dimulai dari analisis konsideran, perancangan model dan desain, konstruksi dan pra-uji, implementasi, hingga evaluasi berkelanjutan, untuk memastikan lulusan siap kerja dan siap usaha.

 

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ir. Tri Joko,M.Si selaku Direktur Pengembangan Profesi Berkelanjutan dan Pembinaan Anggota IATPI menyampaikan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya berfokus pada pendidikan formal tetapi juga pada pelatihan vokasi. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan vokasi perlu dilakukan melalui kolaborasi yang luas antara institusi pendidikan dan industri, pengembangan SDM melalui peningkatan kompetensi serta sertifikasi pengajar dan instruktur, serta modernisasi fasilitas praktik agar selaras dengan perkembangan teknologi industri. 

 

Tri Joko juga menekankan bahwa profil profesi lulusan AKATIRTA harus mengacu pada regulasi yang ada dan wajib dimanfaatkan secara optimal. Apabila terdapat usulan profil lulusan baru di luar yang tertera dalam regulasi, maka perlu diperjuangkan pengakuan dan regulasinya.

 

Melalui FGD ini, diharapkan AKATIRTA dapat menjadi pusat pembelajaran air minum terbaik di Indonesia, sehingga siapa pun yang ingin mendalami bidang air minum dapat menjadikan AKATIRTA sebagai tempat belajar yang tepat. Dengan kurikulum yang adaptif dan relevan terhadap perkembangan industri, AKATIRTA diharapkan mampu mencetak lulusan vokasi yang kompeten, profesional, dan siap kerja sesuai kebutuhan sektor air minum dan lingkungan.

Lampiran :

Share this post on: