Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI) berperan aktif dalam Focus Group Discussion (FGD) tahap pertama bertema “Pemetaan Kebutuhan Kompetensi Lulusan Teknik Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Pasundan (UNPAS) pada 9 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting sebagai bagian dari proses Pemutakhiran Kurikulum 2025 Teknik Lingkungan UNPAS.
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan UNPAS, Dr. Anni Rochaeni, ST., MT., dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lapangan. “Kami ingin menggali potensi dan menyusun kurikulum yang lebih tepat sasaran, berdasarkan masukan dari berbagai pihak eksternal,” ujarnya.
Direktur Pengembangan Profesi dan Pembinaan Anggota IATPI Dr. Ir. Tri Joko, M.Si., menegaskan bahwa peluang kerja bagi lulusan teknik lingkungan sangat luas. Keahlian mereka mencakup enam bidang strategis: air minum, air limbah domestik dan non-domestik, limbah B3 dan non-B3, persampahan, drainase, polusi udara, serta pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.
Tri Joko menekankan pentingnya kurikulum yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI), dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), agar lulusan siap bersaing di sektor konstruksi, industri, lingkungan hidup, pertambangan, dan energi, baik sebagai perencana, pelaksana, manajer operasional, auditor, peneliti, maupun dosen.
Sebagai bentuk dukungan, IATPI siap menjadi mitra UNPAS dalam pengembangan kurikulum, mendukung akreditasi melalui Advisory Board, menyediakan narasumber kepakaran, serta memfasilitasi sertifikasi kompetensi kerja bagi fresh graduate. IATPI juga menawarkan kerja sama dalam pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) bersama Lembaga Sertifikasi Profesi Teknik Lingkungan.
Dari perspektif pengguna lulusan, Ria Ismaria, ahli di bidang persampahan, menyoroti perlunya penguatan mata kuliah persampahan. Ia merekomendasikan peningkatan bobot pembelajaran, pendalaman metode analisis timbulan yang valid, serta penguatan pemahaman investasi dan kerja sama lintas disiplin.
Sementara itu, Dr. Mont. Kania Dewi, S.T., M.T., dosen Teknik Lingkungan ITB, memaparkan Best Practice Pemutakhiran Kurikulum Teknik Lingkungan di ITB. termasuk lima alternatif desain kurikulum yang memadukan pendekatan pendalaman (depth) dan keluasan (breadth) untuk memperkaya kompetensi lulusan.
Melalui keterlibatan ini, IATPI berharap kurikulum Teknik Lingkungan UNPAS dapat memperkuat profil lulusan dan membekali mereka dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri, sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia.