IATPI kembali menyelenggarakan webinar dengan tema “Potensi Limbah Biomassa sebagai Sumber Energi Alternatif” pada 16 Februari 2025 melalui zoom meeting. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kompetensi Berkelanjutan (PKB) terverifikasi.
Webinar dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum IATPI, Endra S. Atmawidjaja. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa limbah biomassa ini sangat potensial untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi alternatif, baik melalui proses pembakaran, gasifikasi maupun pembuatan bioenergi seperti bioetanol atau biogas. “Pemanfaatan limbah biomassa dapat membantu mengurangi dampak lingkungan serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada” ujarnya.
Pembicara pertama adalah I Made Indradjaja, Dosen Institut Teknologi PLN, memaparkan proses pembuatan bahan bakar alternatif dari limbah biomassa (seperti ranting dan daun) menggunakan metode TOSS. Proses ini melibatkan tahapan biodrying atau proses pengeringan biomassa dengan menggunakan mikroorganisme (bioaktivator), pencacahan, dan peletisasi. Pelet yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Pembicara kedua adalah Fadjar Goembira, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Andalas, menjelaskan pengelolaan limbah biomassa dengan metode TOSS di Universitas Andalas. Sampah daun dikumpulkan, dicacah, biodrying, lalu diproses menjadi pelet. Pelet yang dihasilkan dari limbah biomassa diangkut dan dimanfaatkan oleh PT Semen Padang. Beliau juga menyampaikan bahwa biomassa yang dibiarkan terdekomposisi secara alami di alam, akan melepaskan 95% CO2 di atmosfer dan 5% yang tersimpan di tanah. Sedangkan biomassa yang diolah menjadi biochar, hanya melepaskan 45% CO2 di atmosfer. Sehingga biochar membantu mencegah emisi karbon dari dekomposisi alam.
Webinar ini diikuti 300 peserta dengan antusias, dibuktikan dengan partisipasi aktif mereka dalam sesi diskusi. Diharapkan melalui webinar ini, semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk memanfaatkan limbah biomassa sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan di masa depan.