Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) periode 2023–2027, Endra S. Atmawidjaja, S.T., M.Sc., DEA., menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Pembangunan Wilayah dan Kota Berkelanjutan ke-3 yang diselenggarakan oleh Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan (FALTL) Universitas Trisakti pada Rabu, 30 Juli 2025. Seminar yang diselenggarakan secara daring melalui platform zoom ini mengusung tema “Membangun Perkotaan Cerdas, Inklusif, Tangguh Menuju Keberlanjutan Indonesia”.
Dalam paparannya, Ketua Umum IATPI menekankan bahwa pembangunan infrastruktur air minum yang layak dan aman masih menjadi tantangan besar di Indonesia. “Hingga kini, rata-rata cakupan layanan PDAM secara nasional baru mencapai sekitar 70%. Banyak PDAM belum mencapai full cost recovery, masih dibayangi tarif politis, dan efisiensi operasional yang rendah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa tekanan urbanisasi dan dampak perubahan iklim semakin mengancam water security. Desentralisasi memerlukan tata kelola korporasi yang baik, didukung oleh direksi yang profesional, KPI kinerja serta audit independen.
Endra juga menekankan pentingnya penguatan SPAM Regional yang lebih efisien, dengan skema tarif yang atraktif untuk investasi serta pembiayaan non pemerintah disertai pembagian risiko yang jelas. Ia juga menyebut pentingnya menghidupkan badan regulator independen, seperti OFWAT di Inggris dan SPAN di Malaysia. Selain itu, pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) yang mengintegrasikan layanan air minum, air limbah, dan air baku perlu diterapkan secara menyeluruh.
“Pembangunan infrastruktur berkelanjutan bukan sekedar jargon, melainkan merupakan way of life yang menuntut upaya bersama” tegasnya dalam sesi penutup. Ia juga mengingatkan bahwa isu air bukan sekadar persoalan teknis atau teknologi, melainkan bersifat politis yang memerlukan keberpihakan dari pengambil kebijakan tertinggi (Water is politics).
Seminar ini juga menghadirkan Yanuar Nugroho, Ph.D., (Visiting Senior Fellow di ISEAS, Yusof Ishak Institute, Singapura) sebagai keynote speaker, serta narasumber lain seperti Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D. (Guru Besar ITB bidang Ilmu Kota Cerdas), dan Dian Heri Sofian, S.T., M.T., IALI (Ketua Umum Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia).
Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antar profesi untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi lebih cerdas, tangguh, inklusif, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.